Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Musibah (BNPB) mengumumkan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban tanah longsor di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, secara sah dihentikan.

Kepala Pusat Data, Kabar dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, hal demikian dilakukan sebab semua korban yang dilaporkan sirna dan terdampak imbas musibah tanah longsor telah sukses ditemukan dan teridentifikasi.

Pusdalops BNPB mendata sempurna ada sebanyak 20 orang warga yang dilaporkan sirna itu yang semuanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Masing-masing 16 korban yakni warga Desa Manggau, Kecamatan Makale dan empat korban lain ditemukan di Desa Lembang Randan Baru, Kecamatan Makale Selatan.

“20 orang, terakhir pada Senin (15/4) ada dua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale dan jenazahnya lantas disemayamkan di Rumah Sakit Lakipadada,” ujarnya.

Kecuali korban yang sirna, dia mengucapkan, regu operasi SAR gabungan sebelumnya juga sukses mengevakuasi 77 orang warga sehingga selamat dari tanah longsor.

BNPB menetapkan puluhan warga tersebut ketika ini dalam keadaan aman dan tercukupi semua kebutuhan pokok di bawah pengawasan mahjong ways 3 Pemerintah Tana Toraja dan otoritas gereja setempat.

“Atas semua penemuan kreatif semua korban tersebut, operasi pencarian dan pertolongan malah dihentikan,” ujarnya.

BNPB ikut menyalurkan bantuan berupa logistik dan perlengkapan yang mencakup kemah pengungsi, kemah keluarga, sembako, makanan siap saji, selimut, matras, kasur lipat, genset, pompa alkon, penjernih air.

Kecuali itu, berdasarkan dia, BNPB juga akan menyerahkan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp250 juta untuk operasional penanganan darurat hingga pemulihan termasuk untuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak musibah.

Spread the love