Sebanyak sembilan peserta disabilitas kelihatan motivasi dan optimistis mencontoh percobaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sesi tiga di Training Center, lantai 4 Gedung Rektorat, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya, Jawa Timur.

Salah satu peserta tunanetra, Ferdinan Valentino memperkenalkan bahwa percobaan yang dijalaninya berjalan lancar. Ia telah mengerjakan persiapan sehingga tak deg-degan ketika berhadapan dengan soal UTBK.

Aku telah belajar dan lancar. Tadi ada sebagian soal yang aku pelajari, namun tak keluar,” sebut peserta yang didampingi ayahnya itu, Kamis (2/5/2024).

Pria yang akrab disapa Valen itu mulanya merasa tak percaya diri untuk kuliah. Tetapi, demi untuk belajar didorong ayah dan ibunya, ia memilih untuk berjuang masuk UNESA via jalanan UTBK. Di Unesa ia memilih prodi S-1 Pengajaran Luar Umum (PLB) dan S-1 Ilmu Komunikasi.

“Aku punya semangat tersendiri sbobet indonesia untuk mengambil prodi hal yang demikian. Aku pilih S-1 PLB berkeinginan seperti alumnus mahasiswanya yang disabilitas mempunyai poin unggul yang bisa berkompetisi dengan orang pada biasanya. Semoga saja hasil percobaan ini dapat optimal dan aku dapat masuk Unesa,” sebut Valen motivasi.

Wakil Rektor 1 Unesa Madlazim mengucapkan bahwa sesi disabilitas ini ditiru dua peserta tunanetra dan tujuh peserta tunadaksa.

\\”Percobaan ini kita fokuskan ke satu daerah adalah di rektorat untuk mempermudah peserta. Untuk di Surabaya, sesi disabilitas cuma ada di Unesa,\\” sebutnya.

Guru besar FMIPA yang memimpin bidang akademik, kemahasiswaan, dan alumnus itu menyebut, percobaan UTBK sesi khusus disabilitas ini adalah janji untuk memberikan jalan masuk dan peluang untuk mencapai pengajaran tinggi terhadap segala, disabilitas ataupun yang non-disabilitas.

\\”Jadi tak ada diskriminasi, segala kami berikan peluang dan siapkan fasilitas ramah disabilitas. Kecuali disiapkan pengawas dan pendamping dari elemen dosen dan mahasiswa PLB juga dari SMCC untuk masing-masing peserta, juga disiapkan alat-alat khusus,\\” bebernya.

Persiapan Sama dengan Tahun Lalu

Kasubdit Infrastruktur dan Teknologi Informatika, dan Sentra Data, I Gusti Lanang Putra Eka Prismana menambahkan, dari aspek persiapan untuk sesi disabilitas hampir sama dengan tahun sebelumnya.

Dari sisi aplikasi, disiapkan teknologi NVDA (Non-Visual Desktop Access) untuk menolong peserta tunanetra dalam membaca dan memahami teks soal. Teks yang ada di layar ditransformasikan menjadi bunyi. Kecuali itu, juga ada bantuan reglet dari sentra.

Ia senada juga dipersembahkan Kasubdit Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa, Sukarmin. Ia menuturkan bahwa cara kerja percobaan UTBK di Unesa semenjak hari pertama secara lazim berjalan lancar. Termasuk untuk sesi khusus disabilitas.

Janji Unesa adalah memberikan peluang dan memfasilitasi peserta disabilitas dan non disabilitas via sejumlah persiapan, sehingga peserta disabilitas dapat menjalani percobaan dengan nyaman dan lancar,\\” sebut Sukarmin.

Janji Unesa pada disabilitas tak cuma pada cara kerja UTBK, melainkan juga via pembukaan jalanan penerimaan disabilitas pada jalanan mandiri.

Peserta yang contohnya belum sukses di jalanan UTBK, dapat menerapkan poin UTBK-nya untuk mendaftar di jalanan mandiri klasifikasi disabilitas atau jalanan non percobaan disabilitas.

Spread the love