Jakarta – Tahun ini menjelang hari raya Idul Fitri atau Idul Fitri, banyak masyarakat yang menggunakan jasa ojek online untuk berbagai keperluan.

Bahkan sekitar seminggu menjelang lebaran, apalagi di siang hari, ojek sulit ditemukan dan banyak dipesan. Konsumen https://getwristband.com/ menilai faktor cuaca seperti hujan lebat menjadi alasan utama pengendara sepeda motor menolak pesanannya.

Kabarnya, banyak pengemudi ojol yang mematikan perlengkapannya pada jam sibuk, sesaat sebelum ngebut. Menanggapi hal tersebut, seorang pengemudi ojol membagikan video permintaan maaf dan penjelasan mengapa situasi tidak menyenangkan bagi pengguna ojol di hari-hari menjelang akhir bulan Ramadhan.

Video tersebut diunggah sang pengemudi ke akun Instagramnya, @ryan_nus pada Sabtu, 6 April 2024. “Menjelang lebaran, banyak masyarakat yang kesulitan memesan ojek, hal ini bisa dimaklumi karena banyak masyarakat yang memesan kirim keranjang, memesan makanan saat puasa, atau mengikuti program Bukber.

Namun jumlah undang-undang ini tidak sebanding dengan jumlah pengemudi aktif yang bersedia menerima undang-undang tersebut. Hasilnya pesanan terhenti, kami menerima pesanan dari jauh sehingga memakan waktu lama, katanya dalam klip tersebut.

“Hal lainnya adalah jalanan sangat padat dan sering turun hujan, yang terburuk adalah kami para pengemudi, jika kami menolak aturan empat kali berturut-turut, kami akan dihentikan dan kami tidak akan menerima perintah tersebut.

beberapa menit atau hingga setengah jam,” tambahnya. Selain itu, ternyata ada alasan penting mengapa banyak pengemudi yang menolak hukum: uang

Mereka tetap menghasilkan uang, namun ternyata pendapatannya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. “Tahun lalu, dalam satu hari kami bisa mendapat penghasilan hingga Rp 180.000. Makanya waktu itu kami kasih pesanan berbeda-beda, kalaupun macet atau jauh, kami ambil semuanya.

“Tapi sekarang jumlah yang dibayarkan kecil, jadi kami tidak tertarik memberi perintah,” tutupnya. Netizen dengan menyesal menyalahgunakan perusahaan Ojol Unggahan tersebut mendapat banyak tanggapan dari netizen.

Banyak orang yang memahami dan ingin memahami situasi yang dihadapi pengemudi taksi. Namun nomor tersebut juga melontarkan hal negatif dan mempertanyakan mengapa tidak ada perusahaan ojek online yang mengeluarkan pernyataan dan meminta maaf. “Terima kasih telah mewakili suara Anda,” kata salah satu pengguna. Makanya kalau Ramadhan (berkelompok saya beli dan tidak masak) dari puasa pertama saya pesan sahur atau buka puasa, sarannya saya anggap lama prosesnya sesuai pengaturan ya abang, min 5.000 max 20.000, kata pegawai lainnya. “Setiap pekerjaan ada resikonya, kalau duitnya banyak kenapa tidak jadi driver ojek online 😂,” tulis warganet lainnya. “Kalau kamu yang minta maaf, apa gunanya agensi luar mas?” Netizen lainnya berkata, “Aneh gan, kenapa minta maaf, pasti yang punya Gojek hehe.”

Baru-baru ini, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan penyediaan mitra ojek online (ojol) untuk memberikan hari raya keagamaan (THR) bukan menjadi tanggung jawab perusahaan online. Pernyataan ini menanggapi kontroversi permintaan penyerahan THR yang dilakukan driver ojol dan perusahaan utilitas.

Spread the love